Kota Bogor - Kabarberitanews.co.id
Organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Batak Bersatu (PBB) DPC Kota Bogor angkat bicara mengenai kericuhan yang terjadi saat pembongkaran lapak di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ketua DPC PBB Bogor, Simon Pakpahan, mengatakan lapak itu didirikan anggotanya.
Simon menegaskan bahwa Pemuda Batak Bersatu datang ke lokasi hanya untuk membantu membongkar bangunan serta properti mereka yang berjualan disana, bukan untuk membackup, ungkapnya.
Jadi kebetulan di kolong jembatan itu yang di wilayah kabupaten dan kota, ada anggota pengurus kami membuka usaha warung-warung kecil disana, mereka berjualan bukan untuk mencari kekayaan, namun hanya untuk menyambung hidup. Kemudian ada informasi dan masukan ke kami dari anggota dan pengurus bahwa memang mereka akan digusur di sana," terang Simon kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).
Kedatangan kami ke sana hanya ingin membantu, bukan membackup kita di sana. Kita membantu rekan-rekan kita untuk membongkar bangunan mereka, properti mereka. Itu yang kami ajukan ke Kasatpol PP Kabupaten," Kemudian Kasatpol PP pun menyetujui, ujarnya.
Kami hanya minta waktu, jika nanti saat pembongkaran agar kami sendiri yang membongkar, dengan alasan properti itu masih baru. Jadi kalau saudara kami dapat tempat atau membeli dimanapun, bisa kembali menggunakan properti tersebut yang sudah ada. Hanya itu permintaan kami kemarin. Pak Kasat sempat setuju, dan itu yang kami lihat, tambah Simon.
Ditempat yang sama Roy Sianipar selaku Kuasa Hukum dari Pemuda Batak Bersatu DPC Kota Bogor mengatakan bahwa memang benar sudah ada satu korban yang membuat laporan ke Polres Bogor tadi malam, selain satu orang korban tersebut nanti akan kembali membuat laporan dari lima orang anggota DPC PBB Kota Bogor.
Kericuhan antara Satpol PP Kabupaten Bogor dengan masyarakat dalam penertiban bangunan liar di Ciawi, Kabupaten Bogor kemudian berlanjut ke ranah hukum. (Red)
