Cisarua, Kabarberitanews.co.id
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajak Pemkab Bogor untuk kolaborasi wujudkan Program Jawa Barat Juara, yang dikemas melalui kegiatan Optimis Juara (Obrolan Pemerintah Tiap Kamis - Jumatan Bareng Warga), acara berlangsung di Pesona Alam Cisarua, Sabtu (26/2/22).
Kegiatan Optimis Jabar Juara yakni, dihadiri oleh, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Bupati Bogor Ade Yasin, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin, serta beberapa Kepala Perangkat Daerah lingkup Provinsi Jawa Barat juga Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor, dan Camat se-Kabupaten Bogor.
Dalam Sambutannya, Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, bahwa melalui kolaborasi ini, berharap Pemprov Jabar bisa bersama-sama untuk membangun Kabupaten Bogor serta menata kawasan Puncak yang merupakan salah satu Destinasi Wisata di Kabupaten Bogor, dalam rangka mendorong terwujudnya Jabar Juara.
Menurut Ade Yasin, kawasan Puncak memang memiliki potensi yang cukup besar, namun di wilayah tersebut dihadapkan dengan permasalahan kemacetan yang hingga kini belum terselesaikan. Untuk itu perlu kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar untuk menangani kemacetan di wilayah Puncak, diantaranya dengan jalur Puncak dua. Jalur ini harus dibangun agar bisa mengatasi masalah kemacetan di kawasan Puncak, karena jalur Puncak dua ini akan terhubung dari mulai Sentul Kabupaten Bogor hingga Istana Cipanas Kabupaten Cianjur.
"Kadang kita kalau ada tamu dari lua Negeri dibawa kesini tuh malu karena macet. Pernah saya bawa orang Korea, ketika macet stuck begitu, akhirnya balik lagi. Ini mesti ada solusinya, kemudian salah satu solusinya yaitu jalur Puncak dua," kata Ade Yasin.
Ditempat yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan, dengan penduduk yang cukup besar serta luas wilayah yang juga besar, ada 8 pintu yang harus dilakukan dalam membangun Kabupaten Bogor termasuk menangani masalah kawasan Puncak. Perlu kolaborasi dan sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Para Camat hingga pihak swasta. (Red)
