Berlokasi di kantor kejaksaan, Ketua LSM Kapok Kasno,beserta elemen masyarakat yang tergabung dalam koalisi LSM, mengorasikan pendapat serta unjuk rasa dikawasan kota kembang Boulevard Grand Depok City,terkait pengajuan laporan adanya dugaan indikasi korupsi serta menuntut tuntas dugaan Korupsi tentang pengadaan Dana Bos yang hingga kini belum di tanggapi oleh pihak Kejari di kota Depok.
Senin 24/1/2022.
Kami sudah melaporkan dugaan Korupsi Dana BOS di SMA 2 dan SMA 4 Depok sejak Agustus 2021, namun hingga kini laporan kami sepertinya di abaikan.mengapa laporan kami sepertinya jalan ditempat, padahal kami sudah dimintai keterangan dan beberapa bukti juga kami telah serahkan. Namun semua itu tidak juga di respon positif dan progresnya menurut kami jauh dari harapan,” ujar ketua LSM Kapok Kasno.
” Benar, kami bersama elemen LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lainnya, sengaja mendatangi Kejari ini, karena kami merasa sangat kecewa dengan kinerja Kejaksaan Negeri Kota Depok saat ini. Hal itu, disebabkan pada tanggal 12 Agustus 2021, pihaknya telah menyampaikan laporan dugaan tindak pidana KORUPSI Dana BOS, di SMAN 2 dan SMAN 4 Kota Depok, pada tahun anggaran 2019-2020 berjumlah hingga milyaran Rupiah," ujar Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Aksi Pemberantasan Organ Korupsi (KAPOK) Kota Depok, Kasno,
Ia menyebutkan, bahwa dari laporan kami, Kejari Depok ada tanda terimanya. Selanjutnya, pada bulan Oktober 2021, bahkan kami di undang melalui WA oleh salah satu staf Pidsus Kejaksaan Negeri Kota Depok. Kemudian, diterima oleh stap Pidus untuk memberikan keterangan terkait laporan di Kejaksaan.
Kasno menambahkan, bahwa kami dari LSM Kapok dan sejumlah elemen LSM lainya membuktikan dan menggelar unjuk rasa agar pihak Kejari Depok, membuka mata dan ingatannya.
“Jadi, sekali lagi kami menegaskan kepada pihak Kejari Depok, jangan main-mainkan dengan kasus ini. Bahkan, jangan dijadikan alat bargaining dengan kasus BOS ini,," tandasnya.
Salah satu aksi damai yang dilakukan Lsm Kapok di lakukan bersama masyarakat,walaupun diadakan dengan aksi bakar Ban dan meletakkan Ati Ayam di Lokasi pintu gerbang kejaksaan sebagai rasa tidak di tanggapi aspirasinya.
Kejaksaan adalah tempat rakyat mencari keadilan, bukan tempat mempermainkan keadilan”, ujar Andi Hunter yang ikut hadir memberikan orasinya. ( Agus ).
