Jika Berbicara mengenai Presiden, tentunya akan selalu menjadi hal yang menarik. Selain prestasi, mungkin ada hal lain yang tidak diketahui masyarakat ialah mengenai makanan favorit sang Presiden. Tema inilah yang diangkat oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti dalam pameran “Kuliner Kegemaran Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno”.
Masakan yang merupakan bagian dari karya manusia sudah tentu tercipta dari kearifan lokal masyarakat Indonesia. Ramuan yang terkandung dari setiap masakan tersedia di alam Indonesia. Bagaimana para pendahulu telah melakukan "riset" terlebih dahulu untuk menghasilkan cita rasa masakan yang lezat.
Karya masakan ini menjadi keunggulan setiap suku bangsa yang ada di Indonesia. Dahulu para raja pun memiliki cita rasa masakan yang tiada tara. Kita pun mengenal beberapa masakan yang hanya disajikan untuk sang raja karena memiliki kekhasan tersend iri yang diracik oleh juru masaknya.
Sukarno sebagai "raja" (baca: Presiden) Indonesia pun tak kalah seleranya terhadap masakan. Lidah dan cita rasa Sukarno terhadap karya budaya berupa masakan dan kuliner Nusantara tersaji dalam pameran ini.
Melalui acara bincang-bincang kuliner kegemaran
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan live streaming Youtube Museum Kepresidenan RI Balai Kirti pada hari Kamis, 16 Desember 2021 pukul 10.00 s.d 12.00 WIB.
Presiden Sukarno ini pula Museum Kepresidenan RI Balai Kirti berusaha untuk menampilkan Presiden dari sisi lain. Bincang-bincang ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain: Puti Guntur Sukarno, S.IP (Anggota DPR RI/cucu Presiden Sukarno), Endang Sumitra, S.H (Purna Istana Kepresidenan Bogor), dan Fadly Rahman, M.A (Sejarawan Makanan, Dosen Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran).
Kegiatan Bincang-bincang ini secara resmi dibuka oleh Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat adat yaitu Bapak Sjamsul Hadi. Beliau berpesan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat semakin menghargai dan turut mengembangkan masakan lokal nusantara seperti halnya Sukarno yang selalu menjunjung tinggi masakan nusantara.
Kemudian dalam sambutannya, Ibu Dewi Murwaningrum Kepala Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti menyampaikan bahwa “kegiatan bincang-bincang ini menjawab pertanyaan sekaligus keingintahuan masyarakat untuk memberikan pengetahuan tentang presiden indonesia yang belum banyak diceritakan dalam buku serta dalam tata pamer museum”
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini yaitu Ibu Puti Guntur Sukarno yang sekaligus merupakan cucu dari Presiden Sukarno. Beliau berbagi cerita kepada peserta mengenai kuliner yang disukai Sukrano. Makanan yang disukainya diantaranya adalah makanan rumahan yang
sederhana seperti tahu tempe bacem, sayur lodeh rebung, empal dan sambel pecel yang dibuat khsus dari Blitar. Selain itu, nasi yang ditambah telur ceplok dan kecap adalah makanan kesukaan Sukarno ketika sarapan pagi.
Dengan mengusung tema kuliner kesukaan Presiden ini, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti mengajak masyarakat untuk kembali mengenali jati diri dan khazanah budaya bangsa sebagai suatu aset. Makanan lokal sebagai akar dari ketahanan budaya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat semakin menghargai masakan lokal sebagaimana halnya Presiden Sukarno yang selalu menjunjung tinggi masakan khas nusantara. (Red)