Agendanya melayani dalam hal pembayaran Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), dilapangan Sahara, Sabtu, 20/03/2021.
"Hari ini saya buktikan, masyarakat Sukamaju taat pajak, jadi isu dari Upt yang katanya, warga Desa Sukamaju tidak taat pajak dengan penghasilan pajak hanya 30 persen itu bohong," ungkap Ratna Suminar di sela-sela kegiatannya.
Targetannya adalah selain pembuktian kepada Upt juga untuk tahun 2021 Desa Sukamaju lunas pajak
"Setelah saya datangkan mobil pajak, ternyata masyarakat antusias dengan berbondong -bondong bayar pajak, ini pembuktian bahwa masyarakat kami taat pajak hingga mencapai Desa lunas pajak, tahun ini masyarakat sendiri yang datang untuk membayar pajak," Ratna menegaskan.
Ditempat yang sama, Tokoh Masyarakat Desa Sukamaju, H. Hartono, mengharapkan pihak UPT untuk pro aktip, karena pajak tidak hanya tanggungjawab Kepala Desa.
"Upt kami lihat selama 5 tahun terakhir ini tidak pernah turun langsung kelapangan, dia tidak tahu, tahunya bahwa Sukamaju kesadaran pajaknya rendah, tetapi penyebab kenapa rendah dia tidak tahu, sehingga kami harapkan pihak Upt tidak lepas tangan, harus turun selama ini image Sukamaju jelek, tingkat pembayarannya hanya mencapai 30 persen,
Ternyata sudah kita temukan faktanya seperti ini, kita lapor kepajak, akhirnya kita minta hayu kita buktikan datangkan mobil keliling pajak ke Desa Sukamaju, kita buktikan bagaimana kesadaran warga Desa Sukamaju didalam membayar pajak, ternyata sekarang, uang yang sudah dititipkan keperangkat Desa untuk dibayarkan hari ini sudah diatas 30 juta,
Belum lagi yang bayar langsung taksiran saya diatas 50 juta, untuk hari ini, padahal target pajak hari ini mereka hanya 10 juta, kita bisa buktikan masyarakat kita bisa setor pajak diatas 50 juta," pungkasnya.
Menurut Kapala Tata Usaha UPT Pajak Daerah IX Kelas A Leuwiliang, hanya sebagai fasilitator bersama Bank Jabar atas usulan Desa.
"Salah satunya seperti ini, upt jemput bola agar masyarakat tidak jauh-jauh membayar pajak, kita adakan mobiling, jadi mobiling mobil bapenda didalamnya ada orang Bank Jabar, jadi bukan bayar ke bapenda, tetapi membayar langsung ke bank, kita hanya memfasilitasi mobil, dengan Desa lapor ke camat," terangnya. (Raga).